Bagi umat muslim pada saat ini banyak yang bergembira karena sebentar lagi akan lebaran, dimana mereka bisa melaksanakan tradisi saling maaf dan saling silaturahmi. Sebetulnya saling maaf dan silaturahmi tidak meski menunggu hari lebaran,namun karena sudah mentradisi maka lebaran sebagai moment penting untuk saling maaf dan saling silaturahmi.
Istilah “lebaran” sebetulnya dari bahasa jawa yang artinya setelah melakukan sesuatu, atau setelah adanya suatu kejadian, sebagai cintoh pada kalimat :
“Lebar seko ngendi ?” artinya telah dari mana?
“Lebar solat ashar” artinya setelah solat ashar
“lebar poso” artinya setelah melakukan puasa
Namun istilah lebaran yang di sinonimkan dengan hari raya idul fitri di artikan sebagai suatu keadaan setelah kita melaksanakan ibadah puasa wajib selama bulan ramadhan. Jadi sebetulnya hari lebaran hanya milik mereka yang telah lulus melaksanakan puasanya pada bulan ramadhan. Sedangkan orang yang tidak pernah melaksanakan puasanya di bulan ramadhan maka tidak lebaran, mereka hanya ikut menikmati ramainya suasana lebaran tidak ikut memilikinya.
Sikap muslim dalam menyambut datangnya hari lebaran terbagi menjadi dua, ada yang merasa senang dan bersukaria, dan ada yang justru merasa sedih karena ramadhan telah tiada.
Kelompok yang bersukaria dengan datangnya hari lebaran adalah kelompok orang awam, mereka senang karena beban puasa sebulan penuh telah usai, tidak perlu menahan belapar dan dahaga lagi di siang hari, sehingga bisa bebas melakukan aktifitas. Terutama anak-anak kecil dan remaja kesempatan untuk main, rekreasi dan memakai pakaian serba baru sebagai hadiah dari orang tuanya. Namun sebetulnya lebaran yang dimaksud oleh agama adalah: “ laisal ‘iddi liman labisal jadiid walakinal ‘iddu liman to’atahu yaziid” artinya bahwa lebaran bukan untuk mereka yang berpakaian serba baru, namun lebaran adalah untuk mereka yang ketaatanya kepada allah swt bertambah. Meningkatnya ketaatan disini karena mendapat berkah bulan ramadhan setelah menjalani tarbiyyah selama satu bulan penuh.
Sedang kelompok yang kedua adalah kelompok orang Khowas atau khusus, yaitu mereka berpandangan bahwa dengan datangnya lebaran maka berarti usai sudah bulan ramadhan yang penuh dengan ampunan, rahmad dan kebebasan dari api neraka. Orang khowas justru merasa sedih karena nilai ibadah pahalanya sudah tidak lagi berlipat ganda seperti ibadah di bulan ramadhan.
Sebagai orang awan tentu saja mari kita sambut lebaran dengan bergembira dan selalu menambah keaatan beribadah lepada alloh swt .
Selamat hari raya Idul fitri tahun 1431 H “ minal ‘aidin wal faizin monon maaf lahir dan bathin”
Agengspreh
No comments:
Post a Comment