Saturday, May 29, 2010

Di Balik Ibadah Shalat Yang Kita Kerjakan


Bagi umat muslim shalat merupakan kewajiban yang mesti dilakukan setiap hari dan waktunyapun telah ditentukan. Sehingga bisa di katakana bahwa shalat merupakan ibadah pokok yang memuat nilai kedisiplinan, karena berkaitan dengan waktu yang telah di tentukan. Hukum ini berlaku

bagi semua umat muslim dalam situasi tidak ada halangan atau udzur, sehingga diperkirakan mereka mampu untuk melaksanakan shalat. Namun Islam tidak pernah memberatkan umatnya walaupun ada kewajiban yang tanpa bisa ditolelir ini. Ada beberapa toleransi (ruksoh) bagi umat islam dalam menjalankan ibadah shalat dia antaranya seperti: bepergian jauh shalat boleh di jamak takdim atau jamak takhir, bahkan bisa diqoshor (diringkas jumlah rokaatnya), bagi orang yang sedang sakit maka sholat bisa di kerjakan dengan duduk, bila tidak mampu bisa dengan tidur bahkan dengan isyaratpun boleh di lakukan asal bener-bener tidak mampu.



Kenapa shalat diwajibkan umat islam untuk di kerjakan setiap hari? Hal ini bisa dilihat dari maknanya bahwa shalat mengandung arti do’a. sehingga manusia sebagai mahluq Allah supaya selalu berdo’a memohon ampunan kepadaNya atas segala yang mereka perbuat. Sudah barang tentu manusia dalam aktifitasnyanya baik secara sadar maupun tidak disadari tidak akan luput dari dosa dan salah, sesuai sabda nabi “ manusia adalah tempatnya salah dan lupa” jadi tidak menutup kemungkinan bahwa segala gerak dan langkah manusia tak akan jauh dari kesalahan yang berefek pada dosa. Juga dalam istilah jawa kuno manusia disebut “menungso” yang oleh orang jawa di artikan sebagai kependekan dari menus-menus kakehan doso. Menus-menus adalah simbul dari jasad manusia, sedang makna dari kakehan doso adalah manusia banyak dosanya. Untuk itu setiap hari manusia perlu membersihkan dosa-dosanya melalui melaksanakan kegiatan kebaikan diantaranya adalah shalat. Hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah swt dalan surah Huud : 144 “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”.

Dari ayat di atas kita bisa menyimpulkan bahwa segala kewajiban yang dibebankan dari Allah kepada manusia adalah demi kebaikan manusia itu sendiri. Allah sama sekali tidak bermaksu memberatkan umat manusia namun justru sebaliknya bersifat sayang kepada mahlukNya, hal ini sesuai dengan sifat wajibNya yaitu Ar-Rahman yang berarti penyayang kepadan makhlukNya.





No comments:

Post a Comment