Friday, February 5, 2010

Mahasiswa dan Perpustakaan



“Perpustakaan adalah jantungnya kampus”, ungkapan ini sering kita dengar di kalangan akademisi. Ungkapan tersebut memang sangat cocok bila kita renungkan, betapa tidak hidupnya sebuah kampus bila tidak ada perpustakaan. Karena bagaimanapun seorang mahasiswa selalu dituntut mengerjakan tugas-tugas yang bercorak ilmiah, sedangkan karya ilmiah tidak akan lepas dari bahan pustaka atau yang kita kenal denga referensi. Keberadaan perpustakaan di tengah-tengah mahasiswa adalah sebagai “khodimu likuli syaik” yang sepatutnya kita junjung tinggi dan kita hurmati selayaknya orang tua yang selalu memberikan solusi dalam kebutuhan-kebutuhan akademik.Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, mengelola dan menyajikan kekayaan intelektual uintuk kepentingan pendidikan, penelitian,pelestarian, informasi, rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa(Lasa HS; 2007)

Namun ironisnya belum semua mahasiswa antusias untuk masuk ke perpustakaan, bahkan masih ada sebagian mahasiswa yang belum mendaftarkan dirinya menjadi anggota perpustakaan. Mahasiswa berkunjung ke perpustakaan hanya sekedar mencari literature untuk mendukung tugas-tugas yang diberikan dosennya saja. Padahal seharusnya mahasiswa berkunjung ke perpustakaan setiap saat, setiap ada waktu untuk mendapatkan atau mencari wawasan yang bisa mendukung pendidikan yang diberikan oleh sang dosen maupun berbagai wawasan-wawasan yang lain.
Nabi bersabda” carilah ilmu walau di negeri Cina” hal ini mengilustrasikan sebuah perintah untuk mencari wawasan yang sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya. Mahasiswa adalah manusia pembelajar yang bias mendapatkan pengalaman dan wawasan dari berbagai hal seperti mata kuliah, baca jurnal, Hasil penelitian, korsn dan karya-karya ilmiah yang tersedia di perpustakaan maupun di tempat lain. Menurut Prof Dr. Sudarwan danim(2003) ada 5 pilar untuk menjadi manusia pembelajar antara lain sbb; Rasa ingin tau, Optimisme, Keiklasan, Konsistensi dan Pandangan Visioner. Mahasiswa harus mempunyai sikap menggelitik dan usil yang positif, dalam artian selalu penasaran dan ingin tau terhadap sesuatu yang bisa menambah wawasan pengetahuan. Manusia yang memiliki rasa ingin tau yang tinggi adalah cermin dari seorang pembelajar sejati. Sikap optimism selalu tertanam dalam diri seorang pembelajar sehingga tidak mudah patah semangat di tengah jalan, dan tidak ada ceritanya mahasiswa keluar kuliah hanya gara-gara tidak mampu menanggung beben tugas dosen yang katanya sangatlah berat. Belajar meski dilandasi keikhlasan sehingga akan berdampak semangat tinggi dan bergairah pada setiap saat, sehingg akan muncul berbagai siasat,straregi atau akal baru yang dihasilkan ketika berpikir untuk berbuat. Konsisten dengan niatan awal yaitu belajar sehingga tidak akan terpengaruh oleh arus orang lain. Seorang pembelajar memiliki pandangan visioner, karena dengan tujuan yang jelas akan memberikan semangat dan tanggung jawab yang akan diembannya, sehingga tidak akan tergoda untuk melakukan tindakan menghalalkan segala cara demi hasil yang instan, mengejar jangka pendek dengan praktisnya memenuhi tugas dosen tanpa ada jerih payahnya, dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang, yang mestinya menguasai ilmu-ilmu yang akan di pakai dalam kehidupan kedepan.
Apabila 5 pilar di atas bisa di tanamkam dengan baik oleh mahasiswa niscaya ia akan menjadi manusia pembelajar sejati yang pada ahirnya akan mengantongi ilmu-ilmu pengetahuan yang luas sehingga Allah swt akan mengangkat derajat mereka . Perpustakaan yang ada di tengah-tengah kita merupakan fasilitas yang bisa kita pakai untuk menjadi manusia pembelajar, untuk itu jadikanlah perpustakaan sebagai sarang mahasiswa sehingga suatu saat nanti akan melahirkan ilmu-ilmu pengetahuan dan wawasan yang mestinya akan menjadi teman sejati yang selalu mendampingi dalam kehidupan bermasyarat…………………wassalam

Perenung


Agus arief Al-Pancery
Penunggu Perpustakaan STAIS Kutim

No comments:

Post a Comment